Data dari Kemendikbudristek yang diperoleh dari detikheatlh menunjukkan
bahwa ribuah siswa Sekolah Dasar (SD) terinfeksi COVID-19 saat sekolah tatap
muka. Siswa SD dilaporkan paling banyak tertular COVID-19. Terdapat 1.296 klaster sekolah dan 581 klaster diantaranya (sekitar
45%) terjadi di Sekolah Dasar. Dan dari 581 klaster di SD dilaporkan bahwa
total guru dan tenaga kependidikan yang terpapar positif covid-19 sebanyak
3.174 kasus sementara jumlah siswa SD yang terpapar positif covid-19
sebanyak 6.908 siswa.
Berikut rincian laporannya yang mimin peroleh dari detikhealth :
SD
Klaster : 581
Siswa positif Covid-19 : 6.908 orang
Guru dan Tenaga Kependidikan : 3.174 orang
SMP
Guru: 1.502 orang
Siswa: 794 orang
SMA
Guru: 1.915 orang
Siswa: 794 orang
SMK
Guru: 1.594 orang
Siswa: 609 orang.
Dengan adanya data-data tersebut maka pertanyaannya apakah PTM
(Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas pada anak sekolah, khususnya akan terus
dilanjutkan? Dokter spesialis anak konsultan pencernaan anak, Dr dr Ariani
Dewi Widodo, SpA(K), menegaskan bahwa sebaiknya sekolah hanya khusus untuk
hal-hal yang memang harus dilakukan secara tatap muka. Mengingat anak-anak
sudah bisa juga mengerjakan beberapa tugas dari sekolah secara online maka
sebaiknya anak-anak 12 tahun ke bawah yang belum divaksin melakukan
pembelajaran dari rumah saja.
"Durasi belajar. Apabila sekolah tatap muka, kalau bisa jangan lama-lama.
Toh sekarang anak-anak sudah mampu mengerjakan tugas secara daring. Bisa
sekolah sebenarnya untuk hal-hal yang harus dilakukan tatap muka. Sisanya,
bisa dilakukan di rumah. Tidak perlu anak bersama-sama di kelas," pungkas
dr Ariani.
Kesimpulan dari mimin :
Ada risiko yang harus kita bayar apalagi mengingat anak usia SD yang
belum menerima vaksin. Memang secara komunal mereka akan terbantu
mendapatkan kekebalan secara kelompok, apabila orang-orang dewasa
disekitarnya sudah divaksin. Namun di tengah belum sepenuhnya sebagian
kelompok masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksin covid-19 ini, kita
perlu waspada akan adanya gelombang ketiga penularan COVID-19. Bagi
saya, "Pendidikan anak itu memang SANGAT PENTING, tapi nomor 1 adalah
anakku harus SEHAT dan SELAMAT"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar mengenai artikel ini
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.