Welcome

Welcome

Khusus Area Kota Timika. Untuk Siswa/i SD sampai SMA. Mau Kursus B. Inggris, Komputer n Keyboard? Hub : Bimbel Lux Eterna - 085222234731. Ada : Antar-Jemput Siswa, Focus speaking, Langsung Praktek, Murah Kualitas OKAY

Ads

Kamis, 23 September 2021

Siswa SD Paling Banyak Tertular Covid-19 Di Jakarta - WASPADA CLUSTER BARU COVID-19 PADA ANAK SEKOLAH

Data dari Kemendikbudristek yang diperoleh dari detikheatlh menunjukkan bahwa ribuah siswa Sekolah Dasar (SD) terinfeksi COVID-19 saat sekolah tatap muka. Siswa SD dilaporkan paling banyak tertular 
COVID-19. Terdapat 1.296 klaster sekolah dan 581 klaster diantaranya (sekitar 45%) terjadi di Sekolah Dasar. Dan dari 581 klaster di SD dilaporkan bahwa total guru dan tenaga kependidikan yang terpapar positif covid-19 sebanyak 3.174 kasus sementara jumlah siswa SD yang terpapar positif covid-19 sebanyak 6.908 siswa.

Berikut rincian laporannya yang mimin peroleh dari detikhealth :
SD
Klaster : 581
Siswa positif Covid-19 : 6.908 orang
Guru dan Tenaga Kependidikan : 3.174 orang

SMP
Guru: 1.502 orang
Siswa: 794 orang

SMA
Guru: 1.915 orang
Siswa: 794 orang

SMK
Guru: 1.594 orang
Siswa: 609 orang.

Dengan adanya data-data tersebut maka pertanyaannya apakah PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas pada anak sekolah, khususnya akan terus dilanjutkan? Dokter spesialis anak konsultan pencernaan anak, Dr dr Ariani Dewi Widodo, SpA(K), menegaskan bahwa sebaiknya sekolah hanya khusus untuk hal-hal yang memang harus dilakukan secara tatap muka. Mengingat anak-anak sudah bisa juga mengerjakan beberapa tugas dari sekolah secara online maka sebaiknya anak-anak 12 tahun ke bawah yang belum divaksin melakukan pembelajaran dari rumah saja. 

"Durasi belajar. Apabila sekolah tatap muka, kalau bisa jangan lama-lama. Toh sekarang anak-anak sudah mampu mengerjakan tugas secara daring. Bisa sekolah sebenarnya untuk hal-hal yang harus dilakukan tatap muka. Sisanya, bisa dilakukan di rumah. Tidak perlu anak bersama-sama di kelas," pungkas dr Ariani.

Kesimpulan dari mimin :
Ada risiko yang harus kita bayar apalagi mengingat anak usia SD yang belum menerima vaksin. Memang secara komunal mereka akan terbantu mendapatkan kekebalan secara kelompok, apabila orang-orang dewasa disekitarnya sudah divaksin. Namun di tengah belum sepenuhnya sebagian kelompok masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksin covid-19 ini, kita perlu waspada akan adanya gelombang ketiga penularan COVID-19. Bagi saya, "Pendidikan anak itu memang SANGAT PENTING, tapi nomor 1 adalah anakku harus SEHAT dan SELAMAT"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar mengenai artikel ini

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.