Welcome

Welcome

Khusus Area Kota Timika. Untuk Siswa/i SD sampai SMA. Mau Kursus B. Inggris, Komputer n Keyboard? Hub : Bimbel Lux Eterna - 085222234731. Ada : Antar-Jemput Siswa, Focus speaking, Langsung Praktek, Murah Kualitas OKAY

Ads

Jumat, 10 September 2021

6 Hewan Purba Yang Masih Hidup Sejak Kepunahan Dinosaurus

Tahukah anda bahwa pada masa kepunahan dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu, ternyata tidak semua hewan punah. Lalu hewan apa sajakah yang bisa bertahan hidup sejak kepunahan massal dinosaurus tersebut? Ini dia data dan faktanya

1. Platipus
Platipus adalah hewan semi akuatik yg banyak ditemui di bagian Timur Australia dan Tasmania. Yang unik dari platipus adalah ia tergolong ke dalam kelas mamalia namun ia berkembang biak dengan cara bertelur. Dikarenakan bentuk paruhnya yang menyerupai bebek maka platipus juga sering disebut dengan nama duck-billed platypus atau platipus berparuh bebek. pada tahun 2008 para ahli paleontologi menyepakati bahwa platipus berasal dari 122 juta tahun yang lalu.

2. Ikan Pari Air Tawar Raksasa
Pada bulan Juni 2020 yang lalu ikan yang diperkirakan berasal dari 150 juta tahun yang lalu ini pernah ditangkap oleh nelayan asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Namun ikan raksasa yang terjaring oleh nelayan lokal ini kembali dilepas-liarkan oleh camat setempat. Hal ini berdasarkan peratuaran menteri kementerian lingkungan hidup dan kehutanan nomor 20 tahun 2018 bahwa ikan yang memiliki nama ilmiah himantura chaophraya ini adalah salah satu jenis ikan yang dilindungi di Indonesia 

3. Hiu Goblin
Hiu goblin atau Mitsukurin owstoni memiliki banyak keunikan. Karena bentuk tubuhnya yang aneh dan unik inilah akhirnya membuat hewan tersebut dikenal dengan sebutan dengan hiu alien. Moncong hewan ini memiliki banyak sekali pori-pori yang disebut ampullae of lorenzini sehingga membuat hiu goblin mampu memiliki kecerdasan untuk mendeteksi mangsa yang ada disekitarnya. Hiu goblin paling banyak di perairan Jepang dan Taiwan. bagaimana dengan Indonesia? Apakah hewan ini juga ditemukan di Indonesia? Pada 4 April 2019 sekelompok nelayan secara tak sengaja menangkap 4 ekor hiu goblin di perairan Aceh Jaya

4. Belangkas (Ketam Tapal Kuda)
Hewan yang memiliki nama ilmiah limulidae ini berasal dari 450 juta tahun yang lalu. Dalam dunia kesehatan darah biru pada hewan yang berbentuk unik seperti kepiting ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi kontaminasi bakteri yang ada di dalam sebuah vaksin. Di Indonesia belangkas merupakan salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan SK Menhut Nomor 12/KPTS/II/1987. Selain manfaatnya, hewan ini juga bisa mengeluarkan racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Informasi yang diperoleh dari https://food.detik.com menyatakan bahwa seorang wanita berusia 46 tahun di Thailand tewas setelah menyantap belangkas yang baru saja ditangkap tidak jauh dari rumahnya.

5. Buaya (crocodylidae)
Buaya atau crocodylidae merupakan salah satu dari sekian hewan yang selamat saat terjadi kepunahan massal pada zaman kretasius sekitar 66,5 juta tahun yang lalu. Pada zaman kretasius bumi dipenuhi dengan buaya raksasa seperti sarchosuchus, dirosaurus, deinosuchus dan lainnya. Hingga saat ini terdapat sekitar 23 spesis buaya yang diketahui oleh para ahli. Para ahli memperkirakan buaya telah ada di bumi sejak100 juta tahun yang lalu. Habitat umum buaya adalah perairan tawar seperti sungai, danau, rawa serta lahan basah pada umumnya. Selain itu dari itu ada juga buaya yang hidup di air payau atau biasa disebut dengan buaya muara.

6. Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Penyu hijau atau Chelonia mydas dijuluki dengan sebutan penghuni semua samudera di dunia. Diperkirakan ada di bumi sejak 208 hingga 145 juta tahun yang lalu. Teknik bertahan hidup yang adaptif mampu menyelamatkannya dari kepunahan global zaman kretasius. Hewan ini secara alami akan berhibernasi  ketika suhu dingin dan akan menggali diri sendiri ke dalam lubang lumpur ketika suhu panas atau tidak normal. Saat ini jumlah penyu hijau semakin berkurang karena banyak diburu untuk diambil pelindung tubuhnya sebagai hiasan, telurnya sebagai sumber protein tinggi dan obat-obatan juga dagingnya sebagai bahan makanan. Beberapa orang percaya mengonsumsi daging penyu bisa menambah vitalitas. Namun itu hanyalah mitos semata. Sebaliknya konsumsi daging penyu berpotensi membawa penyakit kronis bila rutin dilakukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar mengenai artikel ini

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.